Peristiwa

9.81

13 Juni 2007, 20.00 WIB
Amphiteater Erasmus Huis
Jl. H. R. Rasuna Said Kav. S-3
Kuningan, Jakarta Selatan
Telepon: (021) 5241069
Pertunjukan gratis.
Tiket dapat diambil di CCF Salemba &Jl. Wijaya
www.9-81.com
www.scenesdecirque.org

9.81

Sesosok hibrida melejit dalam badai yang datang tiba-tiba, menjelma seekor burung yang melata atau cacing yang terbang. Tanpa beban, ia terus memanjat. "9.81" adalah sebuah karya tentang realitas lain, di mana sebuah perpindahan dapat mengandung arti yang berbeda, di mana batas antara bumi dan langit terhapus, di mana sebuah gerak mengandung makna yang dalam. Menggabungkan seni akrobat, seni tari, manipulasi obyek serta gambar digital, Eric Lecomte mempersembahkan sebuah pertunjukan menakjubkan. Ia pun menjadi seorang petualang yang bermain-main melawan gaya tarik bumi. Eric Lecomte adalah pemain sirkus sejak berumur 15 tahun, sedangkan Odile Gheysens seorang penari dan pemain akrobat udara. Tergerak oleh gairah mencipta bersama, Eric dan Odile rutin berkolaborasi.

Kursus Jurnalisme Sastrawi (Angkatan XII)

Jakarta, 18-29 Juni 2007
Pantau
Jl. Raya Kebayoran Lama No. 18 CD, Jakarta 12220
Telepon: (021) 7221031/7221044 ext. 400
Fax: (021) 7221055
Ponsel: 0815 41009682
Email: [email protected]
www.pantau.or.id


Kursus Jurnalisme Sastrawi (Angkatan XII)

Jurnalisme sastrawi atau literary journalism, yang dipelopori Tom Wolfe di Amerika Serikat lewat bukunya The New Journalism (1973), mulai memperoleh tempat di Indonesia. Kursus jurnalisme sastrawi, yang diadakan oleh Yayasan Pantau, ini bermaksud melatih orang menulis reportase naratif yang menarik tanpa mengabaikan prinsip jurnalistik seperti data yang memadai ataupun ulasan yang tajam.

Instruktur kursus ini adalah dua orang wartawan yang sudah tak asing lagi di kalangan jurnalisme di Indonesia. Janet Steele, pengajar jurnalisme naratif di George Washington University yang juga penulis buku Wars Within: The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto's Indonesia, akan membawakan materi bersama Andreas Harsono, Ketua Yayasan Pantau yang pernah bekerja di sejumlah media internasional.

Kursus ini ditujukan untuk orang yang biasa menulis untuk media dan berpengalaman minimal lima tahun. Sejak pertama dimulai tahun 2001, kursus ini telah diikuti oleh wartawan pelbagai media terkemuka di Indonesia, termasuk perwakilan media luar negeri seperti The Washington Post dan Businessweek.

Selama dua minggu peserta harus membaca, meliput, dan menulis pekerjaan rumah. Materi diskusi termasuk buku, esai, dan cerita pendek berbahasa Inggris dan Indonesia. Diskusi juga membahas antara lain liputan tentang sengketa agama, etnik, ideologi, dan nasionalisme di Indonesia dan Timor Lorosae.

Cipoa

Oleh: Teater Mandiri
22-23 Juni 2007, 20.00 WIB
Naskah/Arahan: Putu Wijaya
Graha Bhakti Budaya TIM
Jl. Cikini Raya 73
Jakarta Pusat

Situs: www.tamanismailmarzuki.com

<em>Cipoa</em>

Alkisah, rakyat suatu kerajaan diminta menggali sebidang tanah yang diduga menyimpan harta karun. Segera timbul kekacauan berbuntut panjang. Lakon ini tentang masyarakat di mana berbohong sudah berakar dan sulit dihilangkan. Mampukah seseorang yang sudah terbiasa melakukan kecurangan kembali hidup sebagai manusia yang jujur, ikhlas, penuh cinta?

Cipoa. Inilah karya mutakhir Teater Mandiri, "peneror mental" yang gemar mengocok dan menjungkirkan hal-hal yang sudah dianggap baku dan lazimâ€"dengan melihatnya dari berbagai sudut pandang seraya memain-mainkan logika dan emosi.

Sejak berdiri pada tahun 1971, Teater Mandiri telah mementaskan puluhan naskah dengan arahan Putu Wijaya. Dalam pertunjukan ini, Putu akan bermain bersama Rieke Dyah Pitaloka, Yanto Kribo, Ucok Hutagaol, Alung Seroja, Arswendi Nasution, Fien Herman, Bei, Bung Kardi, Chandra, Rino, Agung Wibisana, Kleng Sanjaya, Dyas Istana, dan Umbu LP Tangela. Cipoa juga akan ditampilkan sebagai acara penutupan Festival Seni Surabaya pada 15 Juni.

Hujan Bulan Juni
(rangkaian kegiatan sastra)

22-23 Juni 2007
Amphitheater dan Bale Handap, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung
Situs: www.selasarsunaryo.com

Hujan Bulan Juni

Merayakan hari jadinya yang ke-20, Yayasan Lontar (bekerja sama dengan Selasar Sunaryo Art Space) akan mengadakan serangkaian acara berupa pembacaan puisi, diskusi, dan pertunjukan musik. Acara akan menghadirkan penulis Dewi "Dee" Lestari, dramawan Putu Wijaya, dan grup musik Dua Ibu. Acara ini sekaligus menjadi ajang peluncuran seri film dokumenter "On the Record" produksi Yayasan Lontar tentang beberapa tokoh sastra Indonesia, seperti Pramoedya Ananta Toer, Achdiat K. Mihardja, Ramadhan K.H., Sitor Situmorang, H.B. Jassin, dan Selasih.

Yayasan Lontar adalah organisasi nirlaba yang berkantor di Jakarta. Organisasi ini didirikan pada tahun 1987 oleh Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono, Umar Kayam, Subagio Sastrowardoyo, dan John H. McGlynn. Yayasan ini telah banyak menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan menerbitkan sejumlah karya sastra Indonesia untuk pengajaran sastra dan budaya Indonesia di luar negeri.

Ensambel "La Scala di Seta"

1 Juni 2007, 19.00 WIB
1 Juni 2007, 19.00 WIB
Balai Adika Ballroom, Hotel Majapahit, Surabaya
2 Juni 2007, 20.00 WIT
Kharisma Ballroom, Discovery Kartika Plaza Hotel, Bali

Telepon: (021) 3927531 (Dina)

Ensambel &quot;La Scala di Seta&quot;

Memperingati Hari Nasional Italia tanggal 2 Juni, Istituto Italiano di Cultura bekerja sama dengan Nusantara Symphony Orchestra and The World Food Programme mempersembahkan ensambel terkemuka Italia "La Scala di Seta", yang beranggotakan empat penyanyi opera dan enam musisi: Mimma Briganti (soprano), Alessandra Palomba (mezzo-soprano), Maurizio Comencini (tenor), Carlo Morini (baritone), Silvio Presso (violin), Gabriele Zanardi (violoncello), Nicola Zuccalà (klarinet), Roberto De Angelis (flute), Andrea Dieci dan Antonello Ghidoni (gitar). Berpengalaman di tingkat internasional, beberapa di antara mereka menjadi bagian dari Teatro alla Scala’s Orchestra di Milan dan anggota CIMER Instrumental Group (Pusat Pendidikan dan Penelitian Musik Italia). Mereka melakukan penelitian bersama dan memberikan rekomendasi untuk memajukan repertoar opera kamar. Pertunjukan ini juga ditampilkan di Jakarta di Gedung PPHUI, Kuningan pada tanggal 31 Mei.